Bukan Cuman Nyuci Piring

Mencuci piring itu adalah sebuah kegiatan yang bukan merupakan kegiatan aneh bagi saya. Sudah dari kecil, Ibu mengharuskan saya setidaknya mencuci piring sendiri. Setelah rada besar, beliau menjadikan mencuci piring adalah kewajiban saya setiap kali sehabis kami makan.

Oleh karena sudah terbiasa itu, maka kalau di rumah orang, saya juga bisa spontan ke belakang atau bagian tempat cuci piring lalu mencuci piring, gelas yang habis dipakai. Beberapa orang merasa aneh, tamu kok nyuci piring?
Tapi, ada juga yang malah sengaja godain dengan menambah cucian yang ada…
Dan, bagi saya nggak masalah.
Bukan sesuatu yang memberatkan.

Cuman… Ada satu hal yang kadang membuat saya ragu.
Hal itu adalah tentang penempatan barang yang sudah dicuci.

Sering kali memang ada rak di samping atau di dekat tempat pencucian piring.
Di sana juga biasanya ada tumpukan-tumpukan piring, gelas atau sendok yang sebelumnya sudah dicuci.

Sebagai orang yang pernah bertugas mencuci piring bertahun-tahun dan sangat tahu, piring mana yg masih basah, habis dicuci serta mana yang sudah kering, saya suka sewot kalau ada orang lain yang seenaknya naruh piring atau gelas yang baru saja diuci asal numpuk.
Tidak melihat dulu mana tumpukan yang sudah kering.
Mana yang masih basah.

Apalalgi kalau meletakkannya seenaknya, tidak sesuai per-bagian yang sudah ada.
Rasanya ingin marah-marah saja.
Sendok kok jadi satu sama serok.
Panci dipaksa masuk ke bagian piring sehingga membuatnya terlihat dari luar dan nggak rapi dll.

Bukannya tidak berterima kasih kepada yang mau membantu cuci piring.
Tapi, susunan rak yang sudah ada sejak lama ada itu, disusun pasti dengan maksud agar nanti kalau dibutuhkan lagi, terutama oleh tuan rumah, nggak repot nyarinya.

Tapi… Kalau kita bertamu, mungkin, sungkan juga kalau bertanya detail terutama kita bertamu bukan kepada yang dekat dan terbiasa ditanya-tanya sama tamu.

Lalu caranya, gimana?
Paling gampang adalah dengan melihat posisi yang sudah ada.
Tidak memaksa menampatkan barang yang lebih besar yang yang sudah ada.
Mungkin baik jika kalau barang itu tidak bisa masuk, diletakkan rapi saja di sekitar tempat itu supaya ketahuan bahwa barang tersebut sudah dicuci.

Ini bukan semata urusan membantu mencuci piring saja. Tetapi, kita juga sekaligus menghormati apa yang sudah menjadi kebiasaan baik di tempat itu.
Siapa tahu juga bisa dicontoh demi kebaikan kita sendiri tho? (anj)

Kesan Anda